ANJURAN PERSIAPAN PASIEN SEBELUM PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Dilihat : 991 Kali, Updated: Kamis, 05 Oktober 2023
ANJURAN PERSIAPAN PASIEN SEBELUM PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Apa tujuan pemeriksaan laboratorium ?

Untuk memperoleh hasil pemeriksaan laboratorium yang akurat, perlu dipastikan persiapan apa saja yang harus dilakukan sebelum pengambilan darah di laboratorium. Beberapa pemeriksaan laboratorium memerluka persiapan puasa sebelum diambil darah.

Tujuan pemeriksaan laboratorium, diantaranya untuk mendeteksi adanya penyakit, menentukan faktor risiko penyakit, memantau perkembangan penyakit dan memantau efektivitas pengobatan. Hasil pemeriksaan laboratorium memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan medis, karena itu akurasi hasil menjadi suatu keharusan. Hasil pemeriksaan yang tidak akurat dikarenakan persiapan pemeriksaan yang kurang optimal akan menyebabkan tujuan pemeriksaan tidak tercapai dan dapat mengakibatkan diagnosa yang kurang tepat dan berujung pada penanganan medis yang kurang tepat pula.

Boleh minum air putih selama puasa untuk persiapan pemeriksaan laboratorium

PEMERIKSAAN GD2PP
(KLIK UNTUK MENGETAHUI LEBIH LANJUT ANJURAN PERSIAPAN PEMERIKSAAN GULA DARAH 2JAM POST PRANDIAL)

PEMERIKSAAN KOLESTEROL
(KLIK UNTUK MENGETAHUI LEBIH LANJUT TENTANG ANJURAN PERSIAPAN PEMERIKSAAN KOLESTEROL)

GD2PP

PEMERIKSAAN GULA DARAH 2JAM POST PRANDIAL (GD2PP)

Pemeriksaan gula darah 2 jam post prandial (GD2PP) merupakan salah satu pemeriksaan skrinning diabetes untuk menentukan respon penderita terhadap masukan tinggi karbohidrat setelah 2 jam makan. Pemeriksaan gula darah puasa dan gula darah 2 jam post prandial (GD2PP) untuk mengetahui kadar gula darah saat dilakukan pemeriksaan (saat sekarang) serta mengetahui efektifitas terapi obat.

Anjuran persiapan pemeriksaan GD2PP (Gula Darah 2jam Post Prandial)

Pengambilan darah untuk cek gula darah puasa

Persiapan pasien tergantung dari jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Berikut ini, kami sampaikan beberapa persiapan pemeriksaan GD2PP dianjurkan :

  1. Pasien harus puasa selama 10-12 jam (minimal 8 jam) sebelum pengambilan darah untuk pemeriksaan glukosa puasa. (Tidak boleh berpuasa lebih dari 12 jam). Selama puasa, pasien diperbolehkan minum air putih.
  2. Hindari merokok, makan permen karet, minum kopi dan teh (tanpa gula), alkohol, addictive drugs (seperti amphetamine, morphine, heroin, cannabis) karena akan mempengaruhi hasil pemeriksaan. Apabila diharuskan mengkonsumsi obat berdasarkan riwayat medis misalnya diabetes, maka harus lapor/memberitahu petugas laboratorium obat apa yang dikonsumsi.
  3. Jangan melakukan aktivitas berat seperti berolahraga sebelum pengambilan darah.
  4. Setelah puasa minimal 8jam, pasien diambil darah untuk dicek kadar gula darah puasa.
  5. Selanjutnya pasien diharuskan MAKAN. Jangan lupa catat jam makan di lembar etiket yang telah diberikan oleh petugas laboratorium supaya mengetahui waktu 2 jam setelah makan untuk kembali ke laboratorium guna cek GD2PP.
  6. Setelah makan pasien diharuskan puasa selama 2 jam.
  7. Pasien kembali ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan GD2PP. Pengambilan darah di jari tangan (darah kapiler).
  8. Pengambilan darah sebaiknya dilakukan pagi hari, antara pukul 07.00 – 09.00. Hal ini karena pagi hari merupakan keadaan basal tubuh stabil dimana pada umumnya belum melakukan banyak aktivitas.

Terkadang sebagian pasien masih mengabaikan anjuran tersebut, baik karena lupa, terlalu sulit dilakukan ataupun karena kesibukan yang tidak memungkinkan pasien mengikuti anjuran tersebut. Padahal persiapan pemeriksaan ini dibuat berdasarkan berbagai pertimbangan yang fokus pada keselamatan pasien (patient safety).

Berikut penjelasan anjuran persiapan sebelum pemeriksaan Gula Darah 2jam Post Prandial:

  1. Mengapa Harus Puasa?

Kandungan gizi dalam makanan dan minuman yang Anda konsumsi akan diserap ke dalam aliran darah dan bisa memberikan dampak langsung pada tingkat glukosa darah, lemak dan besi. Puasa minimal selama 10-12 jam (gula darah minimal 8 jam) akan mengurangi variabilitas substansi tersebut dan juga variabilitas substansi lain dalam darah. Hal ini untuk memastikan agar hasil pemeriksaan tidak dipengaruhi oleh konsumsi makanan terakhir dan dapat diinterpretasikan dengan benar oleh dokter.

Beberapa pemeriksaan yang mewajibkan puasa, antara lain : pemeriksaan glukosa, kolesterol ( profil lipid/lemak), urea dan asam urat.

Puasa dalam konteks laboratorium adalah tidak mengonsumsi makanan dan minuman (boleh minum air putih selama puasa) dalam jangka waktu yang ditentukan. Anda sebaiknya meminum air putih dalam jumlah cukup, karena tubuh yang terhidrasi dengan baik akan memberikan gambaran kadar pemeriksaan yang sebenarnya.

Jika Anda tidak berpuasa atau berpuasa dalam waktu yang lebih singkat dari yang dianjurkan, pemeriksaan yang Anda lakukan akan memberikan hasil yang tidak akurat karena pemeriksaan tertentu masih dipengaruhi oleh makanan. Untuk itu Anda sebaiknya mengulang pemeriksaan tersebut untuk mendapatkan hasil yang akurat. Jika Anda merasa berpuasa justru akan menimbulkan masalah bagi kondisi tubuh, Anda dapat mengkonsultasikannya kepada dokter atau perawat.

  1. Berapa lama sebaiknya Anda berpuasa?

untuk pemeriksaan GD2PP, Pasien puasa minimal 8-10 jam untuk melakukan pemeriksaan gula darah puasa. setelah dilakukan ambil darah untuk mengetahui hasil gula darah puasa, pasien dianjurkan makan. Setelah makan pasien harus puasa selama 2 jam. Diharapkan pasien mencatat jam makan agar mengetahui jam kembali ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan Gula darah 2 jam post prandial.

  1. Mengapa tidak mengkonsumsi obat-obatan atau jika tidak harus melaporkan obat-obatan yang dikonsumsi?

Ketika hendak melakukan pemeriksaan, pasien tidak diperkenankan untuk mengonsumsi obat-obatan. Beberapa obat akan berdampak terhadap hasil tes darah. Tetapi ini tidak berarti Anda diwajibkan untuk berhenti minum obat. Misalnya, penggunaan obat untuk pasien dengan riwayat medis diabetes dapat menurunkan kadar gula darah dalam darah. Untuk itu Anda diharapkan menginformasikan obat-obat yang dikonsumsi ke petugas laboratorium. Hal ini bertujuan untuk membantu pihak laboratorium dalam memvalidasi hasil Anda.

  1. Mengapa pemeriksaan sebaiknya dilakukan pada 07.00-09.00 pagi?

Pemeriksaan laboratorium sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena merupakan keadaan basal tubuh setelah beristirahat pada malam hari. Selain itu tubuh kita memiliki variasi biologis sesuai dengan waktu, artinya kadar analit yang diperiksa pada pagi hari dapat memberikan hasil yang berbeda jika diperiksa pada sore hari. Contohnya pemeriksaan hormon Cortisol, kadarnya akan meningkat pada pagi hari dan mencapai kadar terendah pada sore hari. Untuk itu pastikan Anda mengikuti petunjuk dokter atau petugas laboratorium sebelum periksa laboratorium.

Persiapan pemeriksaan yang benar merupakan hal yang perlu Anda lakukan , sebagai upaya untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat, untuk diagnosa dan pengobatan yang tepat oleh dokter. Lakukan dengan benar untuk menghindari pemeriksaan ulang atau menghindari pemeriksaan tambahan yang tidak perlu.

 

 

KOLESTEROL

Pemeriksaan Kolesterol

Kolesterol darah adalah salah satu unsur yang paling penting dalam tubuh. Kolesterol salah satu dari sejumlah lemak yang dibawah dalam aliran darah. Di dalam tubuh kita diliputi lipid dengan protein khusus yang membuatnya dapat larut dalam air (Rahman, 2016).
Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh yang memiliki fungsi membuat hormon sex, adrenal, membentuk dinding sel. Kolesterol penting bagi tubuh, apabila kadar kolesterol dalam darah berlebihan juga berbahaya bagi kesehatan (Djojodibroto, 2012).
Kadar kolesterol di dalam darah adalah di bawah 200 mg/dl apabila kadar kolesterol melampaui batas normal disebut hiperkolesterolemia, biasanya terdapat pada penderita obesitas, diabetes melitus, hipertensi, peroko serta orang yang sering minum-minuman beralkohol (Leksono, 2016).

Sumber Kolesterol :

Kolesterol total bersumber dari makanan. Lemak jenuh yang terkandung dalam daging, lemak hewan, mentega, minyak kelapa, santan, dan susu yang dapat meningkatkan kadar kolesterol. Lemak jenuh yang terkandung dalam minyak jagung, minyak saitun, dan minyak kedelai yang dapat menurunkan kadar kolesterol (Rahman, 2016).

Kolesterol dapat bersumber di dalam tubuh dengan mengkonsumsi serat larut air di dalam hatihati dari hasil metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Seperti apel, beras merah, kacang-kacangan, sayur-sayuran, yang berpengaruh baik terhadap kadar lipid dalam darah (Fitnella, 2009).

Fungsi Kolesterol :

Kolesterol mempunyai peranan utama yang sangat penting untuk mempertahankan kesehatan. Adapun fungsi kolesterol yaitu membentuk dan memelihara fungsi organ tubuh, menyediakan komponen esensial membran disetiap sel tubuh digunakan untuk membuat cairan empedu warna hijau disimpan didalam kandung empedu dan berperan penting dalam proses pencernaan
makanan, membantu melapisi saraf dalam menyediakan suatu zat anti air pada permukaan arteri, membuat hormon seks untuk perkembangan dan fungsi organ seksual, membuat hormon adrenalin untuk metabolisme dan keseimbangan garam dalam tubuh, dan merupakan salah satu bahan yang diperlukan tubuh untuk membuat (sintesis) vitamin D (Furqonita, 2007).

Macam-macam Kolesterol :

  1. LDL (Low Density Lipoprotein) Merupakan lipoprotein terkecil tetapi hanya satu kandungan lipoprotein terbesar dan satu lemak yang paling kecil berfungsi mengangkut kolesterol hati (Aulia Dewi et al, 2012).
  2. HDL (High Density Lipoprotein) Merupakan lipoprotein paling kecil dengan kandungan protein paling banyak dan konsentrasi lemak paling kecil. Berfungsi mengangkut kolesterol dan fosfolipid (Aulia Dewi et al, 2012).

 

Anjuran persiapan pemeriksaan Kolesterol

Persiapan pasien tergantung dari jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Berikut ini, kami sampaikan beberapa persiapan pemeriksaan Kolesterol dianjurkan :

  1. Pasien harus puasa selama 10-12 jam sebelum pengambilan darah. (Tidak boleh berpuasa lebih dari 12 jam). Selama puasa, pasien diperbolehkan minum air putih.
  2. Hindari merokok, makan permen karet, minum kopi dan teh (tanpa gula), alkohol, addictive drugs (seperti amphetamine, morphine, heroin, cannabis) karena akan mempengaruhi hasil pemeriksaan. Apabila diharuskan mengkonsumsi obat berdasarkan riwayat medis misalnya diabetes, obesitas, cholestrol, maka harus lapor/memberitahu petugas laboratorium obat apa yang dikonsumsi.
  3. Jangan melakukan aktivitas berat seperti berolahraga sebelum pengambilan darah.
  4. Pengambilan darah sebaiknya dilakukan pagi hari, antara pukul 07.00 – 09.00. Hal ini karena pagi hari merupakan keadaan basal tubuh stabil dimana pada umumnya belum melakukan banyak aktivitas.

Terkadang sebagian pasien masih mengabaikan anjuran tersebut, baik karena lupa, terlalu sulit dilakukan ataupun karena kesibukan yang tidak memungkinkan pasien mengikuti anjuran tersebut. Padahal persiapan pemeriksaan ini dibuat berdasarkan berbagai pertimbangan yang fokus pada keselamatan pasien (patient safety).

Berikut penjelasan anjuran persiapan sebelum pemeriksaan Kolesterol:

  1. Mengapa Harus Puasa?

Kandungan gizi dalam makanan dan minuman yang Anda konsumsi akan diserap ke dalam aliran darah dan bisa memberikan dampak langsung pada tingkat glukosa darah, lemak dan besi. Puasa minimal selama 10-12 jam akan mengurangi variabilitas substansi tersebut dan juga variabilitas substansi lain dalam darah. Hal ini untuk memastikan agar hasil pemeriksaan tidak dipengaruhi oleh konsumsi makanan terakhir dan dapat diinterpretasikan dengan benar oleh dokter.

Beberapa pemeriksaan yang mewajibkan puasa, antara lain : pemeriksaan glukosa, kolesterol ( profil lipid/lemak), urea dan asam urat.

Puasa dalam konteks laboratorium adalah tidak mengonsumsi makanan dan minuman (boleh minum air putih selama puasa) dalam jangka waktu yang ditentukan. Anda sebaiknya meminum air putih dalam jumlah cukup, karena tubuh yang terhidrasi dengan baik akan memberikan gambaran kadar pemeriksaan yang sebenarnya.

Jika Anda tidak berpuasa atau berpuasa dalam waktu yang lebih singkat dari yang dianjurkan, pemeriksaan yang Anda lakukan akan memberikan hasil yang tidak akurat karena pemeriksaan tertentu masih dipengaruhi oleh makanan. Untuk itu Anda sebaiknya mengulang pemeriksaan tersebut untuk mendapatkan hasil yang akurat. Jika Anda merasa berpuasa justru akan menimbulkan masalah bagi kondisi tubuh, Anda dapat mengkonsultasikannya kepada dokter atau perawat.

  1. Berapa lama sebaiknya Anda berpuasa?

pasien dianjurkan untuk puasa selama 10-12 jam.

  1. Mengapa tidak mengkonsumsi obat-obatan atau jika tidak harus melaporkan obat-obatan yang dikonsumsi?

Ketika hendak melakukan pemeriksaan, pasien tidak diperkenankan untuk mengonsumsi obat-obatan. Beberapa obat akan berdampak terhadap hasil tes darah. Tetapi ini tidak berarti Anda diwajibkan untuk berhenti minum obat. Misalnya, penggunaan oral corticosteroids dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Untuk itu Anda diharapkan menginformasikan obat-obat yang dikonsumsi ke petugas laboratorium. Hal ini bertujuan untuk membantu pihak laboratorium dalam memvalidasi hasil Anda.

  1. Mengapa pemeriksaan sebaiknya dilakukan pada 07.00-09.00 pagi?

Pemeriksaan laboratorium sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena merupakan keadaan basal tubuh setelah beristirahat pada malam hari. Selain itu tubuh kita memiliki variasi biologis sesuai dengan waktu, artinya kadar analit yang diperiksa pada pagi hari dapat memberikan hasil yang berbeda jika diperiksa pada sore hari. Contohnya pemeriksaan hormon Cortisol, kadarnya akan meningkat pada pagi hari dan mencapai kadar terendah pada sore hari. Untuk itu pastikan Anda mengikuti petunjuk dokter atau petugas laboratorium sebelum periksa laboratorium.

Persiapan pemeriksaan yang benar merupakan hal yang perlu Anda lakukan , sebagai upaya untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat, untuk diagnosa dan pengobatan yang tepat oleh dokter. Lakukan dengan benar untuk menghindari pemeriksaan ulang atau menghindari pemeriksaan tambahan yang tidak perlu.


Komentar